Bercerita pada tahun 1946 hingga 1949. Pada
saat itu, Belanda menyatakan secara sepihak sudah tidak memiliki kaitan dengan
perjanjian Renville serta penghentian gencatan senjata.
19 Desember tahun 1948, Jendral Simons Spoor
seorang Panglima Tentara Belanda memimpin agresi militer ke 2 untuk melakukan
penyerangan ke Yogyakarta yang pada saat itu sebagai ibukota Republik. Saat
itu, Presiden dan Wakil Presiden Soekarno (Baim Wong)-Hatta (Nugie) ditangkap
dan diasingkan ke Pulau Bangka. Jendral Soedirman (Adipati Dolken) memimpin
sebuah perang grilya selama tujuh bulan lamanya dan melakukan perjalanan menuju
ke arah selatan, meskipun saat itu Beliau didera sakit parah. Belanda
menyatakan Indonesia sudah tidak ada. Jendral Soedirman dari kedalaman hutan
menyerukan dan menyatakan bahwa Republik Indonesia masih ada dan tetap kokoh
berdiri bersama para tentara nasionalnya yang kuat.
Dengan adanya Jendral Soedriman dan para
tentara nasional serta pejuang Indonesia, Jawa menjadi lautan perang gerilya
yang luas hingga membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu. Hingga akhirnya
terjadi perjanjian Roem-Royen, Belanda pun mengakui kedaulatan Republik
Indonesia secara utuh.
Nama: Firman Fauzi
Gusti Saskia Anling P
Kelas: X TKR 1