Jenderal
Soedirman lahir pada tanggal 24 januari 1916 di desa Bodas Karangjati,
kecamatan Rembang, kabupaten Purbalingga. Beliau lahir dari sosok ayah bernama
Karsid Kartowirodji dan seorang ibu yang bernama Siyem. Beliau diangkat menjadi
seorang Jenderal saat umurnya menginjak 31 tahun.
Pada Agresi
Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948 dan sukses menduduki Yogyakarta
yang saat itu menjadi Ibukota Republik Indonesia. Mereka pun menangkap para
pimpinan Republik. Seokarno, Syahrir, dan hampir seluruh pejabat negara saat
itu tapi Soedirman tidak mau menyerah. Dia menolak permintaan Soekarno untuk
tetap di Yogyakarta. Soedirman memilih masuk hutan, beliau memerintahkan
pasukannya untuk mundur dari daerah perkotaan yang dikuasai Belanda dan bersiap
untuk bergerilya dihutan. Dengan penyakit paru-paru yang beliau derita, beliau
mengorganisir anak buahnya dan membuktikan bahwa TNI masih ada. Kondisi kesehatan
Jenderal Soedirman terus memburuk. Akhirnya beliau terpaksa ditandu. Namun,
perjuangan beliau tidak sia-sia. Berbagai serangan yang dilakukan TNI mampu
mendesak Belanda duduk dimeja perundingan. Hingga akhirnya Belanda setuju untuk
meninggalkan Yogyakarta.
Perang gerilya
yang dilakukan oleh Panglima besar Jenderal Soedirman diakui oleh dunia sebagai
perang gerilya terbaik. Dan sejak saat itu ia sangat dihormati oleh berbagai
golongan. Panglima besar Jenderal Soedirman meninggal pada tanggal 29 Januari
1950 karena penyakit paru-parunya sangat parah.
Nama : Aditiya Yoga Subekti
Erlambang Prasetyo
Kelas : X TKR 4